PASITER KODIM 0823/SITUBONDO MENGHADIRI SARASEHAN STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DI KABUPATEN SITUBONDO


Situbondo - Bertempat di rumah makan Dimas Resto alamat Desa Kotakan, Kecamatan/Kabupaten Situbondo telah diselenggarakan kegiatan “ Sarasehan Strategi Dan Kebijakan Pembangunan Peternakan Di Kabupaten Situbondo “ sebagai penanggung-jawab Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Situbondo Drs. Aries Marhaento, M.Pd yang diikuti ± 90 orang termasuk diadalamnyab Perwira Seksi Teritorial Kodim 0823/Situbondo Kapten Inf Sugeng Tarmudji. Rabu (25/07/2018) pagi

Hadir juga dalam kegiatan tersebut Sekda Kabupaten Situbondo Drs. Syaifullah, MM., Direktor Pembibitan dan Direktorat Jenderal Peternakan Ir. Sugiono,MP., Pembantu Rektor Universitas Jember Prov. Dr. Moh. Saleh, M.Si., Jajaran Camat se-Kabupaten Situbondo, Mahasiwa Universitas Jember, Kelompok peternak sapi se-Kabupaten Situbondo dan Komunitas pecinta sapi Situbondo.

Sambutan Sekda Drs. Syaifullah, MM. yang intinya mengucapkan minta maaf kepada seluruh undangan bahwa Bupati tidak bisa hadir karena ada tugas ke Surabaya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan bagaimana upaya Pemerintah Kabupaten untuk menangani permasalahan yang ada dimasyarakat, Populasi kondisi peternak diwilayah Situbondo sebanyak 178.560 ekor dan jumlah peternak 435 unit se-Kabupaten Situbondo, “ jelasnya.

Upaya pemerintah melakukan program penggemukan, budidaya ternak, industri pengolahan produk asal ternak. Melakukan pembinaan dengan meningkatkan SDM membentuk tim pemantau dan kesediaan pakan ternak menggunakan pakan dari pohon jagung yang sudah diolah serta manfaat dibentuknya kelompok peternak adalah untuk mempermudah pemantauan dan pemanfaatan kotoran ternak menjadi pupuk dan melarang memotong ternak betina yang masih produktif dan ke depan menjadi nilai tambah di Kabupaten Situbondo dengan penghasilan daging ternak yang baik dan bisa dikirim keluar daerah sehingga menambah perolehan perekonomian Situbondo.


Penyampaian materi oleh Narasumber Dr.Fathor Rosi menjelaskan bagaimana pengembangan ternak di Kabupaten Situbondo dan pemanfaatan belatung. Pertanian terpadu yang bertujuan pemanfaatan lahan kosong yang dapat membuahkan hasil dengan menggunakan pupuk urine dan kotoran ternak yang sudah di fermentasi, Penerapan ekonomi Bank Syariah yang sudah disepakati oleh MUI sehingga kebutuhan masyarakat terpunuhi dengan program penggemukan sapi. Rumah Potong Hewan (RPH) di Situbondo ada tiga tempat Situbondo, Besuki, Asembagus dan menghimbau kepada para pemantau dapat memastikan cara menyembelih hewan yang benar sesuai Agama Islam dengan membaca Basmalah sehingga daging yang dikonsumsi benar benar halal dan pemanfaatan kotoran ternak, urine menjadi pupuk organik dan pemanfaatan kulit menjadi krupuk kulit dapat diproduksi sendiri di rumah rumah.

Pembantu rektor Universitas Jember Prov. Dr. Moh. Saleh, M.Si. sebagai Narasumber tentang Pemberdayaan Usaha di Kelompok Peternak menyampaikan materi bagaimana sapi yang ada di Situbondo gemuk-gemuk karena peternak mengetahui bagaimana cara merawat sapi yang benar, Situbondo menjadi kabupaten sapi banteng sedunia terbesar yang sudah dibudidayakan di Kecamatan Asembagus dan program Bank Syariah untuk  para peternak sehingga masyarakat bisa meminjam uang untuk membeli ternak dengan sistem bagi hasil anak ternak sapi kepada Bank Syariah.

Direktor Pembibitan Dan Direktorat Jenderal Peternakan Ir.Sugiono, MP. menyampaikan materi bagaimana ternak dapat dipelihara di suatu tempat sehingga tidak dilepas begitu saja dan makanannya terjamin tidak makan rumput kering yang dicontohkan di safana baluran, program memerlihara ternak sapi punya sendiri dan tidak menjual anak sapi dalam kandungan, program kontinyuritas pakan ternak yang stabil sehingga dapat mengurangi beban para peternak dengan cara pemberian sekolah kepada peternak dan bagaimana pemerintah kabupaten Situbondo dengan menggandeng mitra dan membuat komunitas peternak di masing masing desa sehingga keluhan masyarakat dapat terpantau

Menurut Pasi Teritorial Kodim 0823/Situbondo saat memberikan keterangan setelah selesai dalam kegiatan bahwa dalam kegiatan ini sangat baik sekali karena telah memberikan sosialisasi pemanfaatan kotoran ternak, urine menjadi pupuk organik dan  pemanfaatan kulit menjadi krupuk kulit dapat diproduksi sendiri di rumah-rumah. Memberikan bantuan pinjaman lewat  Bank Syariah untuk  para peternak sehingga masyarakat mempunyai ternak sendiri. Memelihara ternak sapi dengan cara penggemukan dalam waktu 4 bulan sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Situbondo dan memberikan pengawasan kepada petugas RPH agar memotong hewan ternak sapi sesuai dengan aturan dan tidak memotong ternak sapi betina yang masih produktif, “ terang Pasi Teritorial Kodim 0823/Situbondo. “ (sdd).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar