Dansatgas TMMD 105 Banyuwangi: Jangan Pernah Menyakiti Perasaan Masyarakat

Banyuwangi/Situbondo - Tinjau rutin pagelaran TMMD 105 Banyuwangi, Komandan Satgas Letkol Inf Ruli Nuryanto mengingatkan kepada seluruh tim untuk tetap rendah hati dan menjaga kesopanan dalam berkomunikasi sosial. Jangan pernah menyakiti perasaan masyarakat, baik dalam bentuk lisan maupun fisik, Selasa (23/7/2019).

Menurutnya, TNI lahir dari masyarakat dan harus melindungi rakyat. Keduanya seperti langit dan awan, bersama-sama menghiasi semesta alam.

"Tidak ada satupun diantara kita yang boleh menyakiti masyarakat. Tutur kata dan adab kesopanan dalam bermasyarakat harus terjaga," katanya.

Ini bukan medan pertempuran, lanjut Komandan Ruli, namun ini medan pengabdian. Kita tidak sedang mengangkat senjata, kita sedang mengangkat palu dan cangkul. Misi kita bukan menghancurkan untuk bertahan, tetapi kita mengemban misi membangun untuk kemajuan.

Dansatgas juga mengingatkan kepada prajurit TNI yang bermalam dirumah warga agar jangan lupa melaksanakan ibadahnya sesuai agama dan kepercayaan masing-masing. Selain itu, kata Dansatgas, jaga nama baik kesatuan selama bertugas, manfaatkan waktu selama tugas untuk tingkatkan komunikasi sosial bersama masyarakat.

"Makan yang teratur, tidur yang cukup. Ini bukan pendidikan militer, ini adalah pendidikan sosial yang hanya didapatkan dari kelas TMMD. Rakyat adalah hal yang harus dilindungi," katanya.

Dirinya berharap setiap anggota Satgas bisa membaur dan menyatu dengan masyarakat yang ada di sekitar lokasi TMMD dan juga mampu menyelesaikan tugas-tugas yang di berikan padanya dengan baik dan benar.

"Sekali lagi, hilangkan pangkat, hilangkan kedudukan. Kita lahir dari rakyat. Hormati dan perlakukan mereka seperti keluarga. Tidak ada lisan yang menyakiti, tidak ada perbuatan yang melukai, kita ini sama. TNI dan rakyat adalah komponen Bangsa," kata Komandan Satgas TMMD 105 Banyuwangi, Letkol Inf Ruli Nuryanto. (Pen 23)

Pewarta: Agung Sedana

TMMD 105 Banyuwangi Tetap Utamakan Keselamatan, Meski Dikejar Deadline

 

Banyuwangi/Situbondo - Bekerja keras setiap hari tak juga menghilangkan fokus para anggota TNI yang bekerja dalam TMMD 105 Banyuwangi ini. Meskipun dikejar deadline, mereka tak sedikitpun kehilangan fokus untuk tetap menjaga kesehatan dan keselamatan sebagai prioritas masing-masing, Selasa (23/7/2019).

Hal itu juga selaras dengan himbauan dari Dansatgas Letkol Inf Ruli Nuryanto. Meskipun batas waktu sebelum 9 Agustus nanti, semua anggota dan pekerja harus tetap memperhatikan keselamatan diri.

"Ngebut boleh, semangat harus terus tetap. Namun jaga keselamatan itu wajib. Jangan bersemangat namun terus terciderai," katanya.

Perhatian penuh tercurahkan oleh Komandan Ruli kepada setiap anggotanya. Tak hanya memprioritaskan target pembangunan ini saja, namun perhatiannya juga tertuju terkait moral dan spiritual anggotanya juga. Terutama tentang keselamatan manusianya dalam bekerja.

Apabila ini, kata Komandan, dianggap sebagai pekerjaan maka akan terasa berat. Namun, jika ini dianggap sebuah pengabdian maka pasti akan terasa ringan. Bisa dilihat, banyak warga yang membantu dan ikut peduli dengan pembangunan ini.

"Kita mengemban tugas mulia. Dalam setiap tarikan nafas pekerja terdapat impian warga yang tersematkan. Ribuan tetes keringat yang telah tercurahkan akan terbayar lunas dengan hasil yang memuaskan nanti," katanya.

Gotong-royong, saling menyemangati adalah kunci untuk tetap menjaga keharmonisan ini. Jangan sampai membiarkan salah satu saja merasa iri, apabila lelah kita saling menggantikan. Apabila berat kita saling bergandengan.

"Tidak ada hasil yang mengingkari usaha. Selalu jaga kesehatan, saling menjaga perasaan. Tetap santun dan merakyat. Ingat, tidak ada garis pembatas antara TNI dan Rakyat. Kita satu, kita manunggal," kata Komandan Satgas TMMD 105 Banyuwangi, Letkol Inf Ruli Nuryanto. (Pen 23)

Pewarta: Agung Sedana

Hilangkan Margin TNI-Rakyat, Dansatgas TMMD 105 Banyuwangi Angkat Batu


Banyuwangi/Situbondo - Program TMMD 105 yang digelar oleh Kodim 0825 Banyuwangi selain bertujuan untuk membangun desa, juga untuk menghilangkan garis pembatas antara rakyat dengan TNI. Hal itu tercermin dari kehadiran Dansatgas Letkol Inf Ruli Nuryanto, saat dilapangan ia langsung turut serta mengangkat bebatuan berat, Selasa (23/7/2019).

Saat tiba dilokasi TMMD di desa Setail Genteng, Komandan Ruli langsung mengambil sikap saat melihat para pekerja sedang bergotong-royong membangun jalan.

Bebatuan besar nan tajam ia angkat dengan hati-hati. Menata batu demi batu hingga tertata rapi disepanjang jalan. Selama pengerjaan, Komandan menyempatkan diri untuk berdialog dengan para pekerja tersebut.

Menurutnya, sejauh ini peran serta masyarakat untuk membangun cukup tinggi. Hal ini terbukti banyaknya bapak-bapak serta ibu-ibu yang ikut bergotong royong bersama anggota TNI dalam pembuatan jalan tersebut. Bahkan, cukup banyak warga dengan usia yang sudah rentan masih ikut andil dalam menyumbangkan tenaganya.

"Saya salut dengan warga sekitar. Mereka menerima kehadiran kami dan dengan sukarela membantu kami. Semua ini adalah bentuk nyata sebuah kerukunan antar TNI dan rakyat. Bagaimanapun TNI juga rakyat," katanya.

Sudah sepantasnya, kata Komandan, TNI dan rakyat tidak terdapat pembatas. Banyak rakyat yang berbagi makanan, berbagi kopi, bahkan berbagi air kelapa muda saat sedang kehausan.

"Benar-benar sebuah pemandangan yang indah. Ada yang berbicara dengan bahasa jawa. bahasa Osing Banyuwangi, bahasa Madura dan lain-lain. Mereka menyatu, rukun dan akur seperti Nusantara ini," katanya.

Dalam hal ini Kodim 0825 Banyuwangi memiliki peran penting untuk membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan program TMMD 105 ini. Dengan tujuan mewujudkan ruang, alat dan kondisi juang yang tangguh. Guna menciptakan suasana yang kondusif bagi terwujudnya stabilitas keamanan dalam negeri. (Pen 23)

Pewarta: Agung Sedana

Dansatgas TMMD Ke 105 Kodim 0825/Banyuwangi Pastikan Semua Pekerjaan Dapat Diselesaikan Sesuai Waktu Yang dialokasikan.

Banyuwangi/Situbondo  – Komandan Kodim 0825/Banyuwangi Letkol Inf Ruli Nurmanto sekaligus selaku Komandan Satuan Tugas TNI Manunggal Membangun Desa Ke 105 menyatakan bahwa seluruh kegiatan saat penutupan nanti dapat  saya pastikan selesai semua.

Hal tersebut terungkap saat kami konfirmasi kepada LetkolInf Ruli Nurmanto pada Selasa 23/07/2019, lebih lanjut Letkol Inf Ruli Nurmanto menegaskan bahwa hari ini proses pengerasan  jalan sedang kita percepat , jembatan sudah selesai 80%, Bedah rumah 90 %, bedah mushola 70%, MCK dan lain-lainnya sudah 90%. Kalaupun ada pekerjaan, hal tersebut sifatnya finishing ringan, dan pembersihan lokasi.

Sehingga berdasarkan laporan dari Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kodim 0825/Banyuwangi Kapten Inf Mutohir sebagai pelaksana serta Komandan Kompi Satgas TMMD ke 105 Lettu Arm Fredi Agam yang selalu disampaikan kepada saya, serta hasil monitoring saya langsung dilapangan, dipastikan kalau Kegiatan TMMD Ke 105 Kodim 0825/Banyuwangi dipastikan dapat diselesaikan sesuai alokasi waktu yang ada. Tegasnya saat menutup penjelasannya. (Tim Tehknis Penrem 083/Bdj).(Pen 23)

Gandeng Dinas Peternakan, Satgas TMMD Ke 105 Kodim 0825/Banyuwangi Rawat Ternak Sapi Milik Warga.

Banyuwangi/Situbondo -  Turut mensukseskan pembangunan TNI melalui TMMD 105 Kodim 0825/Banyuwangi, Dinas Peternakan Kec. Genteng Kabupaten Banyuwangi juga memberikan vitamin, obat cacing serta Pengawinan Suntik (Inseminasi Buatan)  pada ternak masyarakat Dusun Krajan Kecamatan Genteng

Dua personil Satgas TMMd ke 105 Kodim 0825/Banyuwangi yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut yaitu Kapten Inf Mustohir, Pastier Kodim 0825/Banyuwangi dan Kapten Inf Sutaji, Danramil Koramil Genteng, dengan cekatan kedua Perwira tersebut tidak segan segan membantu Tim dari Dinas Peternakan Kec. Genteng Kab. Banyuwangi untuk melakukan perawatan terhadap Sapi ternak milik Warga, Termasuk membantu memegang Sapi ternak yang akan diberikan suntikan Vitamin.

Disampaikan Drh. Yeni disela-sela pemberian vitamin dan obat cacing bahwa, pakan ternak dan juga kebersihan kandang merupakan dua faktor dari banyak faktor yang menyebabkan Sapi mudah terserang cacingan.
“Kematian pada Sapi rentan terjadi pada usia sapih dan salah satu penyebabnya adalah cacingan. Hal ini harus benar-benar diperhatikan para peternak agar tidak terjadi kerugian kedepannya,” ucapnya.

Menurutnya, untuk mendapatkan Sapi yang berkualitas sehingga bernilai ekonomis diperlukan pemberian nutrisi tambahan berupa vitamin dan mineral yang tidak didapat dari makanan sehari – hari. 


Vitamin A pada hewan ternak Sapi dapat menjaga kondisi mata, pertumbuhan dan perkembangan, D untuk penyerapan kalsium, memperkuat tulang dan gigi. Untuk vitamin K berfungsi mempercepat proses pembekuan darah dan menjaga kesehatan pasca melahirkan, vitamin E sebagai antioksidan, meningkatkan bobot dan mempermudah pencernaan pakan. Jadi vitamin bukan hanya untuk manusia saja,” pungkasnya. (Tim Tehknis Penrem 083/Bdj)(Pen 23)

Satgas TMMD 105 Banyuwangi Gelar Penyuluhan Hewan Ternak


Banyuwangi/Situbondo - Satgas TMMD 105 Kodim 0825 Banyuwangi menggelar penyuluhan peternakan bagi warga Desa Setail dan Dasri yang memelihara hewan ternak. Kegiatan ini merupakan salahsatu bagian dari kegiatan nonfisik yang menyasar desa tersebut, Selasa (23/7/2019).

Kegiatan ini juga bekerjasama dengan Dinas Peternakan Pemprov Jatim. Yakni, Drh. Yeni dan Drh. Gita sebagai perwakilan penyuluhan tersebut.

"Ada beberapa materi yang kami sampaikan dalam kegiatan ini, diantaranya adalah tentang cara memelihara dan menjaga hewan ternak agar bisa menghasilkan daging yang sehat dan maksimal," kata Drh. Yeni.

Kebutuhan masyarakat akan daging sangatlah penting untuk menyeimbangkan kebutuhan tubuh selain karbohidrat dan sayuran serta buah. Daging yang bagus sangat berpengaruh kepada tubuh kita terutama untuk pertumbuhan anak. Salah satu sumber daging adalah kambing, kambing akan tumbuh bagus apabila perawatanya bagus, diantaranya adalah kondisi kandang. Kandang kambing harus ada ventilasi, berlantai, ada jarak dari tanah atau panggung.

Menurutnya, pakan kambing ada dua macam, yakni pakan non produksi dan pakan produksi. Pakan non produksi adalah jenis tanaman, baik rumput atau daun-daunan. Sedang pakan produksi seperti katul, konsentrad, bunkil, trembel dan lain-lain.

"Ini dikasihkan 1-2 % dari berat badan kambing.  Kambing menggunakan pakan produksi 1% apabila menggunakan pakan rumput yang bagus, namun apabila menggunakan rumput lapangan atau rumput kurang bagus maka sebaiknya menggunakan pakan produksi 2% dari berat badan ternak," katanya.

Penyuluhan ternak tersebut, menurut Pasiter Kapten Mustohir merupakan upaya untuk memberikan wawasan bagi masyarakat yang memiliki hewan ternak. Bagaimana memiliki kandang yang sehat, pakan yang baik, sehingga mampu memaksimalkan pertumbuhan ternak.
"Sebentar lagi kan sudah hari raya Idul Adha, pasti banyak orang yang akan mencari hewan qurban yang sehat dan besar. Dengan ini, semoga masyarakat bisa memanfaatkan ilmu yang telah diperolehnya," katanya.

Keberadaan seorang penyuluh atau petugas penyuluh lapangan (PPL) dari Dinas Peternakan sangat penting, karena pendampingan penyuluh tentang budidaya ternak sapi dan kambing mampu memberikan motivator bagi peternak dalam memelihara hewan secara lebih baik.

"Adanya perubahan prilaku usaha dari yang kurang menguntungkan kearah yang lebih menguntungkan menjadi salahsatu guna penyuluhan ini," katanya.

Menurutnya, ada hal-hal yang penting yang menjadi peran penyuluh dari segi pembinaan kelembagaan. Diantaranya sebagai fasilitator untuk membangun kelembagaan yang kuat dan kokoh. Sedangkan dari segi produksi, penyuluh bisa memperkenalkan teknologi produksi yang terbaru dan mampu meningkatkan produksi.

"Dari segi pemasaran penyuluh berperan memberikan imformasi tentang kondisi pasar, harga, dan kebutuhan pasar sehingga peternak dapat terhindar dari kerugian," kata Pasiter TMMD 105 Kodim 0825 Banyuwangi. (Pen 23)

Pewarta: Agung Sedana








Kumandang Adzan Asar Tandai Selesainya Kegiatan TMMD 105 Banyuwangi Hari ini

Banyuwangi/Situbondo - Kumandang adzan asar yang digaungkan oleh Satgas tim teknis Bintal Rem 083, Lettu Inf Samsul Hidayat di masjid At-Taqwa desa Setail, menjadi tanda bahwa perjuangan TMMD 105 Banyuwangi hari ini telah selesai, Selasa (23/7/2019).

Suara merdu Lettu Samsul seolah menjadi sebuah panggilan bagi anggota TNI khususnya yang bergama Islam untuk menyudahi pekerjaan hari ini.
Segala aktifitas pun terhenti, tak ada lagi prajurit yang memegang palu atau cangkul. Mereka bergegas mengambil air untuk mandi. Membersihakan diri, dan membalut tubuh dengan wewangian. Mendekatkan diri dengan Sang Pencipta semesta setelah seharian lelah bekerja.

Meskipun pekerjaan berat dan terasa menyesakan nafas, namun Ibadah tak pernah mereka tinggalkan sedikitpun. Dalam setiap sujudnya, mereka berdoa agar semua yang telah dilakukannya menjadi sebuah tinggalan yang tidak sia-sia.

Bermanfaat dan membuat warga merasakan keberadaan para tentara Indonesia. Jalan terjal dan sempit, telah disulap oleh para tentara ini menjadi sebuah akses utama roda ekonomi penghubung dua desa.

"Adzan bukan menghentikan pengabdian mereka, melainkan panggilan untuk sejenak bersujud kepada Yang Maha Kuasa," kata Lettu Samsul.

Memang, lanjut Lettu Samsul, pekerjaan mereka mulai sejak pagi hari, dan diakhiri pada sore hari.  Waktu asar ini menjadi sinyal bagi kami untuk berhenti beraktifitas hari ini. Wajib beribadah, membuat kami TNI, khususnya seluruh tim TMMD 105 Banyuwangi tanpa terkecuali, menjadi sosok prajurit yang lebih manusiawi. (Pen 23)

Pewarta: Agung Sedana