Situbondo - Kamis (16/8) Kasdim 0823,naik kereta kencana, sembari melambaikan tangan kepada warga Situbondo di sepanjang rute,yang dilalui kereta kencana.
Situbondo – Peringatan Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) ke-201 berlangsung meriah. Pasalnya, pada puncak peringatan Harjakasi Tahun 2019, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto bersama istri, Wabup Yoyok Mulyadi bersama istri, mereka naik kereta kencana dari Kantor Pemkab Situbondo menuju Alun-alun Kota setempat,
Selain itu, anggota Forkopimda Situbondo juga naik kereta kencana. Praktis, iring-iringan sebanyak sembilan kereta kencana Bupati Dadang Wigiarto. Wabup Yoyok Mulyadai bersama anggota Forkopimda Situbondo itu, mendapat sambutan meriah ribuan masyarakat dan siswa-siswi yang membentuk pagar betis, seraya melambaikan bendera merah putih.
Usai naik kereta kencana , Bupati Situbondo Dadang Wigiarto bersama anggota Forkopimda Situbondo, melaksanakan upacara memperingati Harjakasi ke-21 Tahun 2019, dengan Irup Bupati Dadang Wigiarto. Selain diikuti para ASN dilingkungan Pemkab Situbondo, namun anggota TNI/Polri juga mengikuti upacara bendera puncak peringati Harjakasi ke-201.
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto mengatakan, jika tema peringatan Harjakasi ke-201 adalah “’Merajut Kebersamaan Menyongsong Situbondo Lebih Maju’. Namun, kegiatan upacara peringatan Harjakasi ke-201 di Alun-alun Kota Situbondo, sengaja didahului dengan iring-iringan kereta kencana anggota Forkopimda, sedangkan di belakang iring-iringan kereta kencana adalah para pimpinan OPD dilingkungan Pemkab Situbondo.
“Iring-iringan ini mengandung filosofi budaya kebersamaan terbangun dan simbol pemimpin yang memperoleh dukungan dari masyarakatnya, termasuk mendapati dukungan di-internal,” ujar Bupati Dadang Wigiarto, Kamis (15/8/2019).
Bupati berharap, simbol ini menjadi rasa optimis bagi seluruh ASN di lingkungan Pemkab Situbondo, bahwa ke depan Situbondo tak hanya menjadi daerah berkembang tetapi melesat menjadi daerah maju. Tentunya, dengan dukungan dari semua pihak khususnya masyarakat umum.
“Pasca keluar dari daerah tertinggal, para pemangku kepentingan beserta masyarakat memiliki peran lebih handal, untuk menyongsong Situbondo menjadi daerah maju,” kata Bupati.
Bupati mengemukakan, lepas dari status tertinggal, pekerjaan pemerintah akan lebih berat, efisiensi anggaran harus diperketat karena harus mandiri. Sebab program pembangunan dari pusat untuk daerah dihentikan.
“Jangan sampai selepas dari status tertinggal, paramater dan indikator daerah justru menurun. Ini problem bagi daerah, apalagi kisi-kisi pendapat daerah menjadi salah satu cara untuk mandiri,”pungkasnya.(pen 23)
Situbondo – Peringatan Hari Jadi Kabupaten Situbondo (Harjakasi) ke-201 berlangsung meriah. Pasalnya, pada puncak peringatan Harjakasi Tahun 2019, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto bersama istri, Wabup Yoyok Mulyadi bersama istri, mereka naik kereta kencana dari Kantor Pemkab Situbondo menuju Alun-alun Kota setempat,
Selain itu, anggota Forkopimda Situbondo juga naik kereta kencana. Praktis, iring-iringan sebanyak sembilan kereta kencana Bupati Dadang Wigiarto. Wabup Yoyok Mulyadai bersama anggota Forkopimda Situbondo itu, mendapat sambutan meriah ribuan masyarakat dan siswa-siswi yang membentuk pagar betis, seraya melambaikan bendera merah putih.
Usai naik kereta kencana , Bupati Situbondo Dadang Wigiarto bersama anggota Forkopimda Situbondo, melaksanakan upacara memperingati Harjakasi ke-21 Tahun 2019, dengan Irup Bupati Dadang Wigiarto. Selain diikuti para ASN dilingkungan Pemkab Situbondo, namun anggota TNI/Polri juga mengikuti upacara bendera puncak peringati Harjakasi ke-201.
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto mengatakan, jika tema peringatan Harjakasi ke-201 adalah “’Merajut Kebersamaan Menyongsong Situbondo Lebih Maju’. Namun, kegiatan upacara peringatan Harjakasi ke-201 di Alun-alun Kota Situbondo, sengaja didahului dengan iring-iringan kereta kencana anggota Forkopimda, sedangkan di belakang iring-iringan kereta kencana adalah para pimpinan OPD dilingkungan Pemkab Situbondo.
“Iring-iringan ini mengandung filosofi budaya kebersamaan terbangun dan simbol pemimpin yang memperoleh dukungan dari masyarakatnya, termasuk mendapati dukungan di-internal,” ujar Bupati Dadang Wigiarto, Kamis (15/8/2019).
Bupati berharap, simbol ini menjadi rasa optimis bagi seluruh ASN di lingkungan Pemkab Situbondo, bahwa ke depan Situbondo tak hanya menjadi daerah berkembang tetapi melesat menjadi daerah maju. Tentunya, dengan dukungan dari semua pihak khususnya masyarakat umum.
“Pasca keluar dari daerah tertinggal, para pemangku kepentingan beserta masyarakat memiliki peran lebih handal, untuk menyongsong Situbondo menjadi daerah maju,” kata Bupati.
Bupati mengemukakan, lepas dari status tertinggal, pekerjaan pemerintah akan lebih berat, efisiensi anggaran harus diperketat karena harus mandiri. Sebab program pembangunan dari pusat untuk daerah dihentikan.
“Jangan sampai selepas dari status tertinggal, paramater dan indikator daerah justru menurun. Ini problem bagi daerah, apalagi kisi-kisi pendapat daerah menjadi salah satu cara untuk mandiri,”pungkasnya.(pen 23)