Banyuwangi/Situbondo - Sudah separuh bulan berlalu, pembangunan ulang atau renovasi Rumah tak layak huni (RLTH) yang diprogramkan oleh TMMD 105 Banyuwangi di desa Setail Genteng, secara keseluruhan telah mencapai 90 persen. Beberapa rumah yang telah selesai, nampak sudah terpasang bunga sebagai penghiasnya, Sabtu (20/7/2019).
Sekitar 17 rumah hunian warga Desa Setail dan Dasri yang tidak layak huni, saat ini telah selesai terenovasi. Sedangkan lainnya, sudah mencapai tahap akhir atau sekitar 90 persen jadi.
Komandan Kompi Satgas TMMD, Lettu Arm Fredi Agam mengatakan, untuk finishing, sejumlah bunga dan tanaman palawija akan ditata didepan rumah sebagai penghias rumah.
Seperti rumah bapak Gatot, kata Lettu Arm Fredi, saat ini sudah bisa ditinggali dengan layak. Berbeda dari sebelumnya, rumah dari dinding anyaman bambu tersebut sangat tidak layak untuk ditempati.
Udara dingin dengan leluasa akan masuk kedalam rumah melalui setiap celah rumah. Belum lagi saat hujan, kebocoran terjadi hampir disetiap sudut bangunan. Rumah reyot dan mungil di Dusun Krajan RT 03 RW 05 Setail tersebut saat ini telah disulap menjadi hunian yang cantik dan nyaman untuk ditinggali.
"Udara dingin kini tak lagi menembus rumah bapak Gatot. Bisa beristirahat dengan tenang saat hujan adalah impiannya sejak dulu," katanya.
Saat rumahnya selesai, nambak bapak Gatot meneteskan airmata memeluk setiap petugas yang ada disana. Ucap syukur banyak ia lontarkan kepada tuhan.
"Saya berterimakasih kepada bapak-bapak tentara. Tidak ada yang bisa saya berikan, kecuali ucapan terimakasih dan secangkir kopi ini," kata bapak Gatot dengan nada bergetar menahan tangis.
Mayoritas, rumah yang masuk kedalam kategori RTLH ialah bangunan dengan dinding anyaman bambu. Tak hanya itu, bagi rumah penduduk yang masih memiliki MCK yang kurang sehat pun, turut mendapatkan perhatian dari TMMD.
Tentunya program bedah rumah ini sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat kurang mampu. TNI bersama masyarakat bahu-membahu membangun dengan kebersamaan melalui kegiatan TMMD 105 Banyuwangi. (Pen 23)
Pewarta: Agung Sedana
Sekitar 17 rumah hunian warga Desa Setail dan Dasri yang tidak layak huni, saat ini telah selesai terenovasi. Sedangkan lainnya, sudah mencapai tahap akhir atau sekitar 90 persen jadi.
Komandan Kompi Satgas TMMD, Lettu Arm Fredi Agam mengatakan, untuk finishing, sejumlah bunga dan tanaman palawija akan ditata didepan rumah sebagai penghias rumah.
Seperti rumah bapak Gatot, kata Lettu Arm Fredi, saat ini sudah bisa ditinggali dengan layak. Berbeda dari sebelumnya, rumah dari dinding anyaman bambu tersebut sangat tidak layak untuk ditempati.
Udara dingin dengan leluasa akan masuk kedalam rumah melalui setiap celah rumah. Belum lagi saat hujan, kebocoran terjadi hampir disetiap sudut bangunan. Rumah reyot dan mungil di Dusun Krajan RT 03 RW 05 Setail tersebut saat ini telah disulap menjadi hunian yang cantik dan nyaman untuk ditinggali.
"Udara dingin kini tak lagi menembus rumah bapak Gatot. Bisa beristirahat dengan tenang saat hujan adalah impiannya sejak dulu," katanya.
Saat rumahnya selesai, nambak bapak Gatot meneteskan airmata memeluk setiap petugas yang ada disana. Ucap syukur banyak ia lontarkan kepada tuhan.
"Saya berterimakasih kepada bapak-bapak tentara. Tidak ada yang bisa saya berikan, kecuali ucapan terimakasih dan secangkir kopi ini," kata bapak Gatot dengan nada bergetar menahan tangis.
Mayoritas, rumah yang masuk kedalam kategori RTLH ialah bangunan dengan dinding anyaman bambu. Tak hanya itu, bagi rumah penduduk yang masih memiliki MCK yang kurang sehat pun, turut mendapatkan perhatian dari TMMD.
Tentunya program bedah rumah ini sasaran utamanya adalah untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat kurang mampu. TNI bersama masyarakat bahu-membahu membangun dengan kebersamaan melalui kegiatan TMMD 105 Banyuwangi. (Pen 23)
Pewarta: Agung Sedana