Situbondo – Pemerintah
Daerah Kabupaten Situbondo, Peringatan Hari Pahlawan yang dilaksanakan di alun
alun Kota Situbondo dengan diikuti anggota TNI, Polri, Satpol PP, Damkar, BPBD,
PGRI, Korpri, PNS, Pelajar dan Mahasiswa. (Senin 11/11).
Adapun tamu undangan
dari kegiatan upacara peringatan Hari Pahlawan ini, antaranya Legiun Veteran
Republik Indonesia Situbondo, Wabup Situbondo, Sekda Situbondo, Kapolres
Situbondo, Kasdim Situbondo, Kajari Situbondo, Kepala Organisasi Perangkat
Daerah Kabupaten Situbondo dan tamu undangan lainnya.
Bupati Situbondo H.
Dadang Wigiarto SH selaku inspektur upacara dalam sambutanya mengkisahkan
tentang perjuangan para Pahlawan Indonesia yang gigih melawan atau pengusir
para penjajah dari buka bumi Indonesia ini.
Kita berkesempatan
untuk menjadi pahlawan masa kini, seperti pahlawan pahlawan yang telah gugur
merebut kemerdekaan Indonesia dari tangan para penjajah,” kata Bupati Dadang.
Untuk menjadi
pahlawan masa kini, sambung Bupati Dadang, maka semua elemen harus mampu
mengimplementasikan semangat atau kobaran saat melawan atau mengusir para
penjajah dari Bumi Nusantara ini.
Semangat para
Pahlawan yang telah gugur di medan laga patut kita suritauladani. Pahlawan
massa kini, harus bisa menjaga cita-cita para pendiri bangsa, cita-cita para
pahlawan untuk merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai ini,
dengan rasa keimanan dan ketaqwaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena
orang yang beriman pasti akan selalu mencintai bangsa dan negaranya dengan baik,”
tuturnya.
Bukan hanya itu yang
dikatakan Bupati Dadang pada sambutannya, Bupati juga menjelaskan bahwa
Pahlawan massa kini juga harus mampu mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang
bermanfaat. Misalnya, mengantarkan kesejahteraan masyarakat, memberikan
perlindungan dan keadilan kepada masyarakat dan lain sebagainya.
“Kita yang saat ini
memperoleh amanah menjabat apapun, harus mampu menjadi pahlawan dengan cara
memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat secara umum,” ujarnya.
Sebutan pahlawan di
massa kini, lanjut Bupati Dadang, bisa dikerjakan dengan cara-cara memberikan
manfaat kepada orang lain. Yang swasta tetap
bisa menjadi pahlawan, yang pejabat bisa juga menjadi pahlawan. Siapa pun
orangnya bisa menjadi pahlawan di massa kini, asalkan kita semua mau meletakkan
cita-cita para pendiri bangsa untuk kepentingan mengisi kemerdekaan ini dengan
baik dan merawat NKRI dari rongrongan orang-orang tak bertanggungjawab,”
jelasnya.
Tak hanya itu yang
disampaikan Bupati Dadang dalam arahannya pada upacara peringatan Hari
Pahlawan. Namun, Bupati Dadang, juga menceritakan sekilas sejarah ketika Jepang
kalah dalam perang Dunia ke-2.
Bangsa Indonesia kala
itu, berkesempatan untuk meraih Kemerdekaan, seiring dengan adanya tentara
sekutu yang melucuti tentara tentara Jepang yang ada di mana-mana, termasuk di
Indonesia,” jelasnya.
Akan tetapi, sambung
Bupati Situbondo, Kolonial Belanda dengan kelicikannya tetap ingin melanjutkan
penjajahannya di Indonesia, karena merasakan manisnya memperoleh keuntungan
dari bangsa Indonesia. Kemudian, tentara sekutu ditunggangi oleh kepentingan
Belanda dengan mendarat di Jakarta dan di Surabaya. Namun, kobaran semangat
para Pahlawan dan Masyarakat Indonesia, khususnya para pahlawan dan masyarakat
Jawa Timur di Surabaya tidak mau begitu saja dilecehkan oleh Kedatangan para
sekutu yang ditunggangi oleh Belanda.
Pada saat di hotel,
lanjut Bupati Dadang, yang sekarang disebut Hotel Majapahit, seorang pejabat
Belanda mengibarkan bendera kebangsaan Belanda. Begitu, Masyarakat Jawa Timur
mengetahui itu bentuk pelecehan, maka mereka mendatangi Hotel Majapahit menemui
kelompok orang-orang Belanda yang ada di Hotel Majapahit itu.
Ketika sesampai di
Hotel Majapahit, Masyarakat Jawa Timur melakukan negosiasi secara damai agar
bendera Kebangsaan Belanda itu diturunkan kembali. Tetapi orang-orang Belanda
itu, justru melakukan kekerasan sampai mengeluarkan pistol untuk menakut-nakuti
Masyarakat Jawa Timur yang mendatangi. (Pen23)