PENGAJIAN MEMPERINGATI TAHUN BARU HIJRIYAH 1439 H



Situbondo - Selasa (19/09/2017) pukul 19.30 s.d 22.30 Wib telah dilaksanakan pengajian dalam rangka memperingati Tahun baru Hijrah 1438/1439 H (1 Suro) oleh majelis taklim dan shalawat "Subbanul Muslimin"  di halaman Mushollah Bustanul Muslimin Dsn. Kesambi Ds. Blimbing Kec. Besuki Kab.Situbondo dengan jumlah massa kurang lebih 1000 orang. 

Adapun yang hadir dikegiatan tersebut  Danramil Besuki Kapt Inf Hadi Sucipto, Kiai Hafit dari Paiton, Kepala Desa Blimbing Nawawi, Anggota Koramil 11 Besuki Jajaran Kodim Serka Masrur, Serda Wijayanto, Serda Ismail, Serda Sueb, Ustad Sumu Desa. Blimbin.


Kegiatan diawali dengan sambuatan sambutan oleh Panitia, Pembacaan ayat suci Al Quran, Pembacaan shalawat Julus, Tausiah dari Kiai Hafit menyampaikan Bulan Suro disebut Syahrullah (Bulan Allah) padahal semua bulan adalah milik Allah, disebut juga bulan Muharram karena di bulan Muharram ini diharamkan melakukan pembunuhan. Dan juga bulan Muharram adalah bulan pertama dalam setahun,Rasulullah SAW bersabda Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah yaitu Muharram, Bulan ini disandarkan pada Allah sehingga disebut syahrullah atau bulan Allah untuk menunjukkan istimewanya bulan ini. Dan Nabi Muhammad SAW sendiri tidak pernah menyandarkan bulan lain pada Allah SWT kecuali bulan Allah(Muharram).

Kiai Hafit juga menyampaikan Banyak orang beranggapan bahwa bulan Muharram ini adalah bulan penuh kesialan sampai2 tidak mau melakukan hajatan nikah takut acara tidak lancar, mengakibatkan keluarga tidak harmonis, dsb sehingga banyak kita melihat berbagai ritual untuk menghindari kesialan, bencana, dan musibah itu, Beranggapan sial termasuk perbuatan syirik, sehingga nabi Muhammad SAW bersabda "Tidak ada di antara kita yang selamat dari beranggapan sial, menghilangkan anggapan sial tersebut adalah dengan bertawakkal", Seharusnya seorang muslim apabila mendapatkan musibah atau kesialan, hendaknya dia mengambil ibroh bahwa ini semua adalah ketentuan dan takdir Allah yang berasal dari-Nya karena dosa dan maksiat yang pernah kita perbuat. Untuk itu hendaklah seorang mukmin bersegera untuk bertaubat atas dosa-dosanya dan bersabar dengan musibah yang menimpanya.