Banyuwangi/Situbondo - Satgas TMMD 105 Banyuwangi, Serda Moh Jazuli dan bapak Bari warga Dasri terlihat sedang menjalin keharmonisan dengan berbagi suapan dalam piring yang sama. Nampak sebuah keakraban yang begitu romantis tanpa adanya pembatas antara masyarakat dengan anggota TNI, Minggu (21/7/2019).
Siang itu, saat tiba jam makan siang, sepiring nasi dengan satu potong tahu goreng dan sedikit olahan santan sayur pepaya, menjadi saksi keakraban dua insan tersebut.
Sepulang berladang, pak Bari dengan perut keroncongan bergegas menuju dapur untuk mengambil makan. Namun, langkahnya terhenti saat melihat tentara yang sedang bersandar kelelahan dibawah pohon. Maksud hati, pak Bari menawarkan makanan kepadanya.
Akan tetapi, saat membuka tudung makanan di dapur, pak Bari nampak begitu sedih. Rupanya, makanan itu hanya cukup untuk satu orang saja. Dengan ikhlas, kemudian ia memberikan makanan tersebut kepada Satgas TMMD saat itu.
"Nggak apa-apa, saya berikan makanan ini untuk beliau. Mereka kerja tanpa dibayar, itu juga untuk kami. Sepiring nasi masih belum cukup untuk membayarnya," kata pak Bari.
Tak sampai hati, Serda Moh Jazuli pun menolak dengan halus tawaran dari kakek tua tersebut. Dengan usia yang sudah rapuh, kakek tua tersebut masih saja bekerja dengan keras demi kelangsungan hidupnya.
Namun pak Bari terus memaksa Babinsa Dasri tersebut untuk mengambil makanan yang ia berikan. Melihat ketulusan kakek tua itu, kemudian Serda Jazuli mengajaknya untuk dinikmati berdua.
"Saya berterimakasih kepada bapak Bari. Ia rela memberikan makanannya untuk kami. Namun, karena makanan itu hanya tertinggal satu piring saja, sebagai penghormatan saya hanya menerima satu suapan saja," kata Serda Jazuli.
Canda dan tawa pun mengisi waktu istirahat siang itu, senyum lebar dengan gigi ompongnya nampak jelas pada pak Bari. Sebuah kebersamaan luarbiasa terukir diantaranya. Memang, TMMD 105 Banyuwangi dirasa memberikan makna yang berbeda bagi masyarakat terdampak positif disekitarnya. (Pen 23)
Pewarta: Agung Sedana
Siang itu, saat tiba jam makan siang, sepiring nasi dengan satu potong tahu goreng dan sedikit olahan santan sayur pepaya, menjadi saksi keakraban dua insan tersebut.
Sepulang berladang, pak Bari dengan perut keroncongan bergegas menuju dapur untuk mengambil makan. Namun, langkahnya terhenti saat melihat tentara yang sedang bersandar kelelahan dibawah pohon. Maksud hati, pak Bari menawarkan makanan kepadanya.
Akan tetapi, saat membuka tudung makanan di dapur, pak Bari nampak begitu sedih. Rupanya, makanan itu hanya cukup untuk satu orang saja. Dengan ikhlas, kemudian ia memberikan makanan tersebut kepada Satgas TMMD saat itu.
"Nggak apa-apa, saya berikan makanan ini untuk beliau. Mereka kerja tanpa dibayar, itu juga untuk kami. Sepiring nasi masih belum cukup untuk membayarnya," kata pak Bari.
Tak sampai hati, Serda Moh Jazuli pun menolak dengan halus tawaran dari kakek tua tersebut. Dengan usia yang sudah rapuh, kakek tua tersebut masih saja bekerja dengan keras demi kelangsungan hidupnya.
Namun pak Bari terus memaksa Babinsa Dasri tersebut untuk mengambil makanan yang ia berikan. Melihat ketulusan kakek tua itu, kemudian Serda Jazuli mengajaknya untuk dinikmati berdua.
"Saya berterimakasih kepada bapak Bari. Ia rela memberikan makanannya untuk kami. Namun, karena makanan itu hanya tertinggal satu piring saja, sebagai penghormatan saya hanya menerima satu suapan saja," kata Serda Jazuli.
Canda dan tawa pun mengisi waktu istirahat siang itu, senyum lebar dengan gigi ompongnya nampak jelas pada pak Bari. Sebuah kebersamaan luarbiasa terukir diantaranya. Memang, TMMD 105 Banyuwangi dirasa memberikan makna yang berbeda bagi masyarakat terdampak positif disekitarnya. (Pen 23)
Pewarta: Agung Sedana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar