Surabaya,- Sebelumnya, Kepala Penerangan Kodam V/Brawijaya,
Kolonel Inf Singgih Pambudi Arinto, S. IP, M. M, menjelaskan jika pelaksanaan
TMMD, bukan hanya sekedar sasaran fisik saja. Namun, terdapat juga program non
fisik.
Program non fisik, kata Kolonel Singgih, meliputi beberapa
materi pembekalan, penyuluhan hingga pelatihan kreatifitas dan ketrampilan
warga di daerah terisolir, tepatnya di daerah yang dijadikan sasaran pelaksanaan
program TMMD ke-104 saat ini.
“TMMD ini, juga
menyiapkan masyarakat untuk siap menghadapi revolusi industri 4.0. Apalagi,
industri 4.0 mampu menghasilkan pabrik cerdas. Di dalam pabrik cerdas,
berstruktur moduler, sistem siber-fisik yang mengawasi fisik, menciptakan
salinan dunia fisik secara virtual dan membuat keputusan yang tidak terpusat,”
tandasnya. Rabu, 27 Maret 2019.
Saat ini, kata Perwira menengah kelahiran Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah ini, revolusi industri 4.0, tak hanya merambah
perekonomian saja. Namun, terdapat beberapa bidang yang saat ini mulai
dijangkau oleh revolusi tersebut, termasuk diantaranya ialah bidang pendidikan.
“Sekarang, Pemerintah menargetkan Indonesia menjadi 10
negara terbesar dan menyerap 10 juta tenaga kerja dan lapangan kerja pada 2030
mendatang. Target ini, merupakan bentuk optimisme dalam meghadapi perubahan
industri yang terjadi,” ungkapnya.
Perlu diketahui, beberapa waktu lalu, beberapa daerah yang
menjadi lokasi pelaksanaan program TMMD di Jatim, telah menggelar berbagai
kegiatan non fisik, termasuk diantaranya pembekalan maupun pelatihan wirausaha.
Pelatihan itu, kata almameter Akmil tahun 1997 ini, bukan
hanya sekedar mempercepat roda perekonomian maupun peningkatan kesejahteraan masyarakat
di daerah terisolir saja. Akan tetapi, pelatihan itu juga bertujuan untuk
mempersiapkan diri masyarakat guna menghadapi perkembangan industri tersebut.
“Melalui pembekalan itu, Satgas TMMD di Jatim berupaya untuk
mewujudkan masyarakat yang mandiri dan sejahtera,” jelasnya. (Pendam
V/Brawijaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar