Situbondo - Bertempat di SMP dan SMK Nuril Asror diwilayah Desa
Trigonco, Kecamatan Asembagus, Kabupaten Situbondo anggota Koramil 0823/07 Asembagus
Babinsa Desa Trigonco Serka Eye melaksanakan pendampingan dalam bentuk kegiatan
imunisasi vaksin ORI Difteri oleh 5 orang petugas kesehatan dari Puskesmas
Asembagus Bapak Juwadi, Bidan Widya, Bidan Uswah, Bidan Tyas dan Perawat Indah
Usnah kepada siswa-siswi sebanyak 175 orang. Selasa (31/07/2018).
Menurut Kepala Puskesmas Asembagus Bapak
Juwadi yang turun langsung menjelaskan
penyakit Difteri adalah infeksi bakteri yang memiliki efek serius pada selaput lendir hidung dan tenggorokan. Bakteri yang menyebabkan penyakit ini dapat menghasilkan racun yang merusak jaringan pada manusia, terutama pada hidung dan tenggorokan mewabahnya penyakit difteri yang menular dan bahaya ini, pasti orang tua banyak yang cemas terhadap anak-anaknya. Maka orang tua harus lebih berhati-hati dalam menjaga buah hatinya terhadap penyakit yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphteriae banyak menyerang balita. Orangtua setidaknya harus mengenal gejala, penyebab, dan pencegahan penyakit difteri ini. Difteri ini menyerang selaput lendir pada hidung serta tenggorokan dan terkadang dapat memengaruhi kulit. “ jelasnya. “
penyakit Difteri adalah infeksi bakteri yang memiliki efek serius pada selaput lendir hidung dan tenggorokan. Bakteri yang menyebabkan penyakit ini dapat menghasilkan racun yang merusak jaringan pada manusia, terutama pada hidung dan tenggorokan mewabahnya penyakit difteri yang menular dan bahaya ini, pasti orang tua banyak yang cemas terhadap anak-anaknya. Maka orang tua harus lebih berhati-hati dalam menjaga buah hatinya terhadap penyakit yang disebabkan oleh kuman Corynebacterium diphteriae banyak menyerang balita. Orangtua setidaknya harus mengenal gejala, penyebab, dan pencegahan penyakit difteri ini. Difteri ini menyerang selaput lendir pada hidung serta tenggorokan dan terkadang dapat memengaruhi kulit. “ jelasnya. “
Penyakit ini harus diobati secepatnya
untuk mencegah komplikasi, salah satunya dengan vaksin ini merupakan langkah
pencegahan paling efektif untuk penyakit tersebut. Pencegahan difteri tergabung
dalam vaksin DPT. Vaksin ini meliputi difteri, tetanus, dan pertusis atau batuk
rejan. Perlindungan tersebut umumnya dapat melindungi anak terhadap difteri
seumur hidupnya tetapi vaksinasi ini dapat diberikan kembali pada saat anak
memasuki masa remaja atau tepatnya saat berusia 11-18 tahun untuk
memaksimalisasi keefektifannya. Penderita difteri yang sudah sembuh juga
disarankan untuk menerima vaksin karena tetap memiliki risiko untuk kembali
tertular penyakit yang sama, “ ucap Serka
Eye. “
Mari kita menjaga dan selalu
mencintai buah hati kita agar terhindar dari penyakit difteri ini, karena 1
penyakit bisa menimbulkan dampak besar bagi kita dan agar warga masyarakat
untuk waspada dalam rangka penyuntikan vaksin yang bukan dari kesehatan oleh karena
itu warga supaya berhati-hati karena banyak orang yang tidak bertanggung jawab,
“ imbuhnya. “ (sdd).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar