Situbondo - Bertempat di Pendopo Kabupaten Situbondo alamat Jl. R.A.
Kartini Kelurahan Patokan, Kec./Kab. Situbondo telah dilaksanakan kegiatan
seminar sehari yang diselenggarakan oleh Markas Besar Dewan Pimpinan Wilayah II
Kabupaten Situbondo Barisan Patriot Bela Negara dengan mengangkat tema tentang “
Bahaya Narkoba, Ancaman Teroris Dan Komunis, Menolak Persekusi Dan Hoax “
diikuti ± 600 orang dengan penanggung-jawab Ketua DPW II Kab. Situbondo
Barisan Patriot Bela Negara Bapak Adi Purnomo. Hadir dalam kegiatan antara lain
Bupati Situbondo, Kepala BNPT Jatim, Dandim 0823/Situbondo, Kapolres Situbondo,
Perwakilan dari Humas BNNK Kabupaten Lumajang, Kasubid pencegahan konflik
Bakesbangpol Provinsi Jatim, Ketua DPD I Jatim Barisan Patriot Bela Negara, Ketua
MUI Kab. Situbondo, Kaban Kesbangpol Kabupaten Situbondo, Jajaran OPD Kab.
Situbondo, Jajaran Danramil Kodim 0823/Situbondo dan Kapolsek Polres Situbondo,
Jajaran Camat se-Kabupaten Situbondo dan Pelajar SMU/SMK Kabupaten
Situbondo. Kamis (19/07/2018).
Laporan
Ketua Panitia Penyelenggara Bapak Adi Purnomo (Ketua DPW II Kab. Situbondo
Barisan Patriot Bela Negara laporan) bahwa dalam kegiatan Seminar Sehari dapat
terselenggara berkat dukungan moral dan doa dari berbagai kalangan. Tujuan kegiatan
Bela Negara ini agar generasi muda ke depan mengerti dan lebih mengabdi kepada
Pancasila, UUD 1945 dan selalu menjaga keutuhan NKRI.
Dalam
kata sambutan Bupati Situbondo Bapak H.
Dadang Wigiarto, SH menyampaikan kita harus bersyukur dengan terciptanya suasana
seperti ini akan menimbulkan rasa tanggung jawab besar atas negara. Kegiatan
seminar Patriot Bela Negara untuk mengingatkan kembali kepada sejarah bangsa
dan perpolitikan secara nasional seperti diterimanya asas tunggal Pancasila
yang diselenggarakan oleh para ulama NU di Ponpes Salafiyah Syafiiyah, “ terangnya. “
Partisipasi
barisan Patriot Bela Negara sangat perlu dalam menangkal adanya bahaya narkoba,
teroris dan penggunaa media sosial yang baik. Sebagai Pemuda generasi penerus bangsa
kita harus mempunyai kualitas dimasa yang akan datang, dengan banyaknya
peredaran obat-obatan dan minuman yang terjadi dikalangan para pemuda hal ini
perlu adanya antisipasi terhadap para generasi penerus kita khususnya di
Kabupaten Situbondo dan semoga dengan pelaksanaan seminar ini bermafaat bagi
kepentingan masyarakat Kabupaten Situbondo, “ imbuh Bupati. “
Dandim
0823/Situbondo Letkol Inf Akhmad Juni Toa, S.E., M.I.Pol. menambahkan bahwa Kami
memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan seminar hari ini, ada 3
aspek dalam kehidupan sehari hari dilingkungan sekolah diantaranya berkumpul
dengan anak yang pintar sehingga kita ikut pintar dan perlu memperbanyak
menghafal rumus dengan bekerja menggunakan kepala dan tidak lagi menggunakan
aspek fisik sosial, cari teman yang baik secara rasional dan memiliki
sosialisasi yang baik serta perlunya berorganisasi yang baik untuk meraih cita
cita kedepan agar cita-cita kita tercapai.
Selanjutnya
penyampaian materi tentang Radikalisme dan Terorisme oleh Kepala BNPT Jatim Kombes
Pol Dr. Soubar Isman, SH, MH, MBA, MBSc, M.Pd. yang intinya Teroris berkembang
diwilayah Jatim bermula melalui ceramah ajakan Abu Bakar Ba’asyir yang
memberikan pemahaman tidak hormat kepada Bendera Merah Putih hukumnya haram dan
sekarang Abubakar Ba’asir sudah dipenjara, Sasaran teroris anak-anak muda
Indonesia untuk melakukan bom bunuh yang katanya dia akan langsung masuk surga
ketemu 72 bidadari oleh sebab itu anak-anak muda jangan sampai terpengaruh
dengan ajakan tersebut. Anak-anak muda Indonesia dibuat oleh teroris di Negara
Suriyah setelah diberikan pembelajaran pemahaman radikal kemudian dikembalikan
ke Indonesia untuk melaksanakan pengeboman. Menghimbau kepada seluruh adik-adik
tidak terpengaruh dengan cara banyak membaca Al-Qur’an dan taat kepada kedua
orang tua, “ terangnya. “
Penyampaian
materi kedua tentang bahaya narkoba disampaikan oleh Wahyudi, S. Sos
(Perwakilan dari Humas BNNK Kab. Lumajang) yang intinya di awal pemerintahan
Joko Widodo menyatakan kepada seluruh bangsa Indonesia bahwa Indonesia berada
dalam situasi darurat narkoba, penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika
merupakan kejahatan luar biasa yang mengancam dunia dan dapat digunakan salah
satu senjata dalam “ Proxy War “ untuk melumpuhkan
kekuatan bangsa. Perang besar terhadap narkoba yang diserukan oleh pemimpin
bangsa ini menuntut seluruh elemen bangsa untuk bergerak melawan kejahatan
terorganisir yang bersifat lintas negara oleh sebab itu kita semua warga negara
Indonesia dituntut untuk mengambil langkah sekecil apapun untuk membantu
menyerang kejahatan narkoba yang secara berlahan mengerogoti bangsa Indonesia. (sdd).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar