Prajurit TMMD 105 Banyuwangi Hancurkan Batuan Besar,Bagun Jalan Pedesaan

Banyuwangi/Situbondo - Gunakan palu besar, prajurit gagah yang tergabung kedalam TMMD 105 di Banyuwangi menghancurkan bebatuan besar. Batu dengan diameter hampir satu meter tersebut, hancur menjadi bebatuan kecil untuk selanjutnya digunakan sebagai pondasi dasar pembangunan jalan pedesaan penghubung dua desa.

Kedua tangan memegang palu godam, dengan sekali tarikan nafas, palu dihantamkan ke batuan besar. Sedikit demi sedikit timbul garis-garis retakan pada batu besar tersebut. Hingga akhirnya batu besar tersebut pecah menjadi dua.
Tak hanya berhenti disitu, pecahan batu masih dihantam lagi dengan godam dengan kayu sebagai gagang pegangannya. Nampak sebuah senyum tipis dari wajah prajurit-prajurit TNI tersebut setelah batu besar hancur secara penuh.

Namun, disebelahnya masih banyak bebatuan besar lainnya yang menanti ayunan palu godam mereka. Setelah menata nafas, kembali hantaman palu mereka lakukan lagi, hingga jalan pedesaan ini benar-benar bisa digunakan dengan layak oleh masyarakat.

Terik mentari, guyuran hujan tak menghentikan kegigihan mereka. Semua itu demi terselesaikannya pengabdian kepada masyarakat. Untuk sebuah tujuan yang mulia, prajurit yang biasanya memegang senjata mempertahankan Negara, kali ini rela bermandikan keringat memegang palu untuk pembangunan Indonesia.

Perwira Seksi Teritorial (Pasiter) Kapten Inf Mustohir yang terjun langsung ke lapangan, menargetkan pada tanggal 8 Agustus 2019 nanti, semua pekerjaan harus selesai. Dirinya yakin, segala pencurahan tenaga akan terbayar lunas ketika melihat kemajuan ekonomi masyarakat sekitar telah maju.

"Semua akan indah pada waktunya. Tidak ada batu yang tidak bisa dihancurkan, tidak ada hasil yang mengingkari kegigihan usaha," kata Kapten Inf Mustohir saat memantau pembangunan jalan oleh TMMD 105 Kodim 0825 Banyuwangi. (Pen 23)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar