Situbondo - Selasa Babinsa 0823/05 Panarukan Babinsa Kilensari Serka Jefri, memberikan wawasan Nusantara dan tonggak sejarah pembangunan jalan Anyer Panarukan, di Tugu 1000 KM Panarukan. terhadap Siswa Siswi MTSN 2 Panarukan Situbondo.
Babinsa Kilensari Serka Jefri menceritakan Monumen 1.000 Km Anyer – Panarukan terletak di Wringin Anom Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo dan dekat dengan Jembatan Sibun. Dulu, tempat ini merupakan Tugu Perjuangan (1818) kemudian diganti dengan Tugu Udang (1990). Monumen yang dibangun sekarang ini adalah sebagai simbolis dari titik 1.000 Km yang sebenarnya yaitu terletak di barat pasar Panarukan, di rumah salah satu warga yang kini menjadi ruang dapur, itu yang di sampekan terhadap pelajar MTSN 2 Panarukan Situbondo.
Lanjut taman monumen ini terdapat delapan belas pilar dan berwarna putih artinya Situbondo lahir pada tahun 1818. Jika pilar ini disejajarkan maka tinggi rendahnya akan membentuk seperti Gunung Putri Tidur. Barangkali bangunan ini terinspirasi dari lukisan Daedels
Babinsa Kilensari Serka Jefri menceritakan Monumen 1.000 Km Anyer – Panarukan terletak di Wringin Anom Kecamatan Panarukan Kabupaten Situbondo dan dekat dengan Jembatan Sibun. Dulu, tempat ini merupakan Tugu Perjuangan (1818) kemudian diganti dengan Tugu Udang (1990). Monumen yang dibangun sekarang ini adalah sebagai simbolis dari titik 1.000 Km yang sebenarnya yaitu terletak di barat pasar Panarukan, di rumah salah satu warga yang kini menjadi ruang dapur, itu yang di sampekan terhadap pelajar MTSN 2 Panarukan Situbondo.
Lanjut taman monumen ini terdapat delapan belas pilar dan berwarna putih artinya Situbondo lahir pada tahun 1818. Jika pilar ini disejajarkan maka tinggi rendahnya akan membentuk seperti Gunung Putri Tidur. Barangkali bangunan ini terinspirasi dari lukisan Daedels
bersama tugu 1.000 Km dengan latar Gunung Putri Tidur.
Di sebelah timur taman monumen terdapat patung kecil. Barangkali menggambarkan seorang pribumi yang tampak lesuh dan trauma akan kesengsaraan dan kesedihan menjadi pekerja paksa pada pembangunan Jalan Raya Pos 1.000 Km.
Tujuan Daendels membangun Jalan Raya Pos Anyer – Panarukan itu untuk strategi dan meliter yaitu melindungi Jawa di bawah kekuasaan kolonial Belanda dari serangan Armada Inggris, ujung timur Pulau Jawa merupakan kawasan penghasil produk-produk penting terutama hasil perkebunan dan pertanian sedangkan Panarukan merupakan tempat cadangan pangan dan persenjataan Belanda.
Jalan ini dibangun selama satu tahun, sebuah prestasi yang sangat luar biasa pada masa itu akan tetapi ada juga yang mencekamnya karena memakan korban ribuan penduduk Indonesia meskipun sampai sekarang menjadi jalur transportasi penting. Sebuah jalur panjang yang menyimpan banyak sejarah dan luka yang mendalam.
Bangunan ini merupakan simbol dari ujung pembangunan jalan Daeldels yang wajib kita ketahui sebagai wisata sejarah. Dengan adanya tanaman bunga dan beberapa tumbuhan atau pohon di taman ini membuat monumen ini lebih indah. Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikannya. Ujat Jefri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar